Rabu, 29 Juni 2016

BIOGRAFI TOKOH KOPASSUS ; BENNY TRAGEDI SEORANG LOAYALIS.

BUKU SEJARAH DAN BIOGRAFI TOKOH MILITER LEGENDARIS - TOKOH RPKAD/ KOPASSANDHA / KOPASSUS - TOKOH INTELIJEN LEGENDARIS - MANTAN PANGLIMA ABRI : JENDERAL TNI (PURN)  LEONARDUS BENJAMIN MOERDANI " BENNY TRAGEDI SEORANG LOYALIS ", KARYA JULIUS POUR.





Pada masa jayanya, Jenderal Benny Moerdani dikenal sebagai tokoh militer dan intelijen yang sangat berwibawa, dihormati, dan seringkali terlihat angker, meskipun tidak seperti kebanyakan perwira tinggi pada umumnya yang selalu tampil gagah lengkap dengan berbagai atribut militer di seragamnya, ia selalu tampil sederhana hanya dengan seragam Pakaian Dinas Harian (PDH) tanpa dilengkapi dengan  tanda-tanda kecakapan militer dan tanda kehormatan lainnya, biasanya ia hanya memakai Wing Para-nya, padahal tak sedikit tanda kecakapan dan tanda-tanda kehormatan yang diperolehnya baik dari dalam maupun luar negeri.

Sangat banyak peristiwa penting dalam sejarah Indonesia yang berhubungan dengan penugasan militer maupun tugas diplomatik (Intelijen) Jenderal Benny ini, seperti :
** Perang Kemerdekaan saat masih berstatus Tentara Pelajar.

** Memimpin Unit Pasukan Khusus yang disebut Detasemen Pasukan Chusus (DPC) yang disebut dengan Pasukan Naga dalam rangka pembebasan Irian Barat (Trikora)

**  Penumpasan PRRI / Permesta.

** Infiltrasi ke perbatasan Malaysia dalam rangka konfrontasi dengan Malaysia (Dwikora).

** Membangun jaringan Intelijen dengan menyamar sebagai Asisten Sales Manager Garuda di Bangkok untuk mengatur  infiltrasi sukarelawan ke  perbatasan  Malaysia. Dan kegiatan intelijen yang disupervisi oleh OPSUS pimpinan Ali Moertopo inilah pula yang merupakan jalan berliku yang akhirnya dapat mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia. 

** Operasi Intelijen dan Tempur dalam rangka integrasi Timor Timur, yang terdiri dari:
- Operasi Komodo.
- Operasi Prihatin. 
- Operasi Flamboyan dan 
- Operasi Seroja.

** Penumpasan Operasi Pembajakan DC-9 Woyla, 

** Peristiwa Tanjung Priok Berdarah.

**  Dan yang sangat kontroversial, yaitu kasus Penembakan Misterius (PETRUS) dan beberapa peristiwa  lainnya. 

Ketika ia menjabat sebagai Komandan Batalyon (Danyon) I Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), dengan terpaksa Benny harus meninggalkan Korps Baret Merah atas perintah MENPANGAD Letnan Jenderal Ahmad Yani, karena dianggap berani menentang perintah atasan (Kol. Moeng Parhadimoelyo) .

Namun garis hidup hidupnya menghendaki lain, di kemudian hari Benny berhasil mencapai jabatan sangat prestisius di bidang intelijen, yaitu Komandan Satuan Tugas Intelijen, yang meliputi; Asisten I/Intelijen Hankam, Wakil Kepala Bakin, Asisten Intelijen Kopkamtib dan Kepala Pusat Intelijen Strategis (KAPUSINTELSTRAT), dalam kapasitasnya sebagai KAPUSINTELSTRAT ia membawahi dan memiliki hak untuk menggerakkan 4 (empat) Group Pasukan Khusus (Kopassus) , apabila negara dalam kondisi kritis, hal yang mungkin tak pernah dibayangkannya saat ia masih bertugas di RPKAD.

Semua pengabdian dan sepak terjangnya itulah yang membawanya sampai pada jabatan tertinggi di jajaran militer aktif, yaitu Panglima ABRI. Dia mejabat sebagai Panglima ABRI tanpa pernah memegang jabatan teritorial, karena hampir sepanjang karir militernya dihabiskan di medan tempur diselingi dengan kegiatan diplomatik (Intelijen). 

Jenderal Benny adalah sosok karismatik yang sangat dihormati di kawasan Asia Tenggara, hal ini dapat dilihat pada saat ia mengadakan resepsi pernikahan anaknya, Ria Moerdani, para tamu yang hadir adalah tokoh-tokoh penting, seperti; Presiden Soeharto, Wakil Presiden Tri Sutrisno, Presiden Filipina Jenderal Fidel Ramos dan Nyonya, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah,  dan beberapa Sultan dari Malaysia, padahal jabatannya hanyalah (Setingkat) menteri.

Dalam buku ini juga dipaparkan tentang keberanian dan ketegasannya yang  BERANI MENASEHATI  Presiden Suharto tentang bisnis anak-anaknya yang penuh KKN. Dan sebagai akibatnya adalah pengucilan dirinya oleh Presiden Soeharto, ditambah lagi dengan beredarnya isu-isu miring, bahwa Benny sedang merencanakan kudeta, yang membuat Soeharto semakin mengucilkannya. 
Tapi sejarah membuktikan, bahwa hal itu tidak benar, dan pengabdian dan kesetiaannya kepada Pak Harto di masa lalu, tidak menghilangkan rasa hormat dan pasti, ada rasa sayang  Pak Harto pada mantan orang kepercayaannya ini. Hal ini terbukti ketika Pak Harto yang dikenal sangat keras pada lawan politiknya dan orang-orang yang tidak disukainya , Mau menyempatkan diri untuk melayat ke rumah duka ketika Jenderal Benny Moerdani meninggal. 

SPESIFIKASI : 

- STOCK BUKU BARU BERSEGEL DAN buku bekas. 
- Buku Bekas rata-rata masih bagus, hanya nama pemilik sebelumnya atau bekas lipatan yang tidak terlalu jelas. 
- Soft cover. 
- Dilengkapi dengan beberapa foto. 
- Karya Julius Pour. 
- Penerbit Kata Hasta Pustaka. 
- Buku baru bersegel tidak diketahui cetakan keberapa, karena buku ini sudah beberapa kali terbit. 
- 402 halaman. 
- Ukuran 14,6 x 23 cm. 

HARGA: 

** BUKU BARU BERSEGEL @ Rp 300.000, - (FIX) , BELUM TERMASUK ONGKOS KIRIM. 

** BUKU BEKAS (KONDISI BAIK) @ Rp 225.000, - (FIX) , BELUM TERMASUK ONGKOS KIRIM. 



UNTUK INFO LEBIH LANJUT SILAHKAN MENGHUBUNGI TREEHOUSE KULAMA 081586008604 (SMS / WA / LINE). 

UNTUK MELIHAT KOLEKSI LENGKAP KAMI, SILAHKAN MENG "KLIK" SITUS BERIKUT: 

www.bukusejarah.com 
www.bukukoleksi.com 
www.bukujadul.com 
bukusejarahdanbiografi.blogspot.co.id 
bukumajalahjadul.blogspot.co.id 
bukug30spki1965.blogspot.co.id 
bukusejarahg30s.blogspot.co.id 
bukubudayajawa.blogspot.co.id 
bukubonsai.blogspot.co.id 
bukukopassus.blogspot.co.id 
bukusastrapopuler.blogspot.co.id 
bukusiliwangi.blogspot.co.id 
integrasitimortimur.blogspot.co.id 
jualbukupenting.blogspot.co.id 
sepatukudabekas.blogspot.co.id 

MAAF, KAMI TIDAK MELAYANI TRANSAKSI SECARA COD.